Wednesday, November 25, 2009

Selamat Hari Raya Aidiladha


Ana mengucapkan Selamat Hari Raya Aidiladha kepada seluruh ahli DPMM dan muslimin dan muslimat.

Ambillah kesempatan dalam menyingkap pengorbanan para Anbiya' A'laihisolatuwassalam dan para sahabat radhiAllahhuanhum ajmain dalam menyusuri perjalan kehidupan mereka.

Allah subahanahuwataala tidaklah menerima daging dan darah korban yang kita lakukan, tetapi apa yang dikehendaki oleh Allah subahanahuwataala adalah ketaqwaan daripada kita selaku muslim yang benar-benar beriman dan percaya kepada-Nya.

Salam Aiduladha, maaf zahir dan batin.

Sunday, November 22, 2009

IMTIHAN QABUL MAHASISWA/WI BARU

Kepada seluruh mahasiswa/wi baru sesi 2009/2010. Ana mendoakan agar kalian dipermudahkan dalam segala urusan bagi menjalani pembelajaran di bumi anbiya' ini. Berikut adalah makluman berkenaan imtihan qabul bagi mahasiwa/wi baru sesi ini :-
  • Tarikh : 23 & 24 November 2009 (Isnin & Selasa) - Ikhwah
    • :25 November 2009 (Rabu) - Akhawat
  • Masa : 2.00 petang
  • Tempat: Kuliah Al-Ulum Al-Islamiah, Universiti Al-Azhar Madinat Nasr
Selamat menjawab dan semoga beroleh kejayaan. InsyaAllah khair. :)



Wednesday, November 18, 2009

Keutamaan 10 hari pertama Bulan Dzulhijjah dan amalan yg disyariatkan

Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
http://www.almanhaj.or.id/content/2001/slash/0


Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'Anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fisabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fisabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

Imam Ahmad, Rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

[1]. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah
Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Artinya : Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".

[2]. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah.
Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadis Qudsi :

"Artinya : Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits Muttafaq 'Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".

[3]. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala.

"Artinya : .... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [Al-Hajj : 28].

Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma.

"Artinya : Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu"

"Artinya : Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah(Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...". [Al-Baqarah : 185].

Tidak dibolehkan mengumandangkan takbir bersama-sama, yaitu dengan berkumpul pada suatu majlis dan mengucapkannya dengan satu suara (koor). Hal ini tidak pernah dilakukan oleh para Salaf. Yang menurut sunnah adalah masing-masing orang bertakbir sendiri-sendiri. Ini berlaku pada semua dzikir dan do'a, kecuali karena tidak mengerti sehingga ia harus belajar dengan mengikuti orang lain.

Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah. Seperti : takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.

[4]. Taubat Serta Meninggalkan Segala Maksiat Dan Dosa.
Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya"
[Hadits Muttafaq 'Alaihi].

[5]. Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

[6]. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq
Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

[7]. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-hari Tasyriq.
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaq 'Alaihi].

[8]. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari(memotong) rambut dan kukunya".

Dalam riwayat lain :
"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban".

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah.

"Artinya : ..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...". [Al-Baqarah : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

[9]. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.
Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.

[10]. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.
Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

--
" (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir ".
(QS: Qaaf : 17/18)
---------------------------------------
"Dan senantiasa seorang hamba mendekat kepada-Ku dengan amalan Sunnah sehingga Aku mencintainya." (HR Bukhari)
---------------------------------------
"Ya Allah, Rahmat-Mu aku harapkan, maka janganlah Engkau serahkan (urusan) ku kepada diriku walau sekejap mata, perbaikilah semua urusanku, tiada ilah selain Engkau." (HR Abu Daud dgn sanad yg sohih)

kreadit : Cina Islam

Antara Dua

Alhamdulillah semalam (17hb Nov 2009) dua program dapat dijalankan. Program pertama adalah program bersama YB Nadzri bin Haji Ismail juga merupakan Ahli Dewan Undangan Negeri Kawasan Manjoi yang juga merupakan Pengerusi Yayasan Perak Darul Ridzuan. Setelah selesai program bersama Pengerusi Yayasan Perak, satu program yang cukup memberi kesan telah diadakan iaitu program bersama Sheikh Ashraf Al-Hasanain.

Program Bersama Pengerusi Yayasan Perak

Program bermula sekitar jam 1 petang. Ucapan aluan daripada ana sendiri selaku Pengerusi DPMM seterusnya ucapan daripada YDP Perak us Khairul Asyraf dan terus ke slot bersama Tuan Pengarah Yayasan Perak. Majlis yang dihadiri dalam lingkungan 50-60 orang mahasiswa dari negeri Perak ini telah berlangsung dengan suasana yang baik dan ceria. Pelbagai lontaran cadangan dan persoalan telah dikemukankan kepada YB Nadzri bagi diperbincangkan diperingkat Yayasan Perak dan Kerajaan Negeri Perak sendiri. Alhamdulillah seusai jam 3 petang majlis ramah mesra ini tamat dengan jamuan makan serta sesi fotografi kenang-kenangan bersama YB. Sekitar setengah jam selepas itu, pihak rombongan terus ke tir'ah menuju ke rumah anak mereka untuk menunaikan solat jama' takhir sebelum berangkat ke Dumyat. Inilah sedikit sebanyak gambaran secara ringkas bersama dengan YB Nadzri. Ana mengucapkan ribuan terima kasih di atas kunjungan hormat ke bumi Mansurah ini kepada YB beserta ahli rombongan. Moga-moga setiap pertemuan yang terjalin membibitkan rasa ukhuwah Islamiah yang tidak akan pudar. Serangkap pantun buat tatapan bersama.

Kehidupan dunia hanya sementara,
Akhirat sana kekal selamanya,
Jangan lupa dosa dan pahala,
Dalam meniti arus dunia.


Program Bersama Sheikh Ashraf Hamid Al-Hasanain

Seawal jam 4 petang Sheikh Ashraf bersama rombongan Us Malik dan us Umar dari Negeri Sembilan telah selamat sampai ke bumi Mansurah. Ana bersama Us Zahimi selaku ketua Unit Pengetahuan dan Pendidikan telah menyambut kedatangan sheikh bersama rombongan di Markaz II. Jamuan ringan telah disediakan. Kuih muih arab berserta syai arab menjadi hidangan buat para tetamu. Ketika bersama sheikh di bilik jamuan, terbit kalam-kalam mutiara buat kami semua yang hadir. Kesibukan sheikh tidak menghalang untuk bertandang ke bumi Mansurah. Syukur kepada Allah atas kurniaan ini. Majlis bermula sekitar jam 4:30 petang dengan bacaan burdah oleh Al-Fadhil Us Malik dengan diiringi oleh semua ahli DPMM yang hadir. Setelah selesai kami terus saja solat Maghrib secara berjemaah dengan diimami oleh Sheikh. Setelah selesai solat, majlis yang dinanti-nantikan bermula, kehadiran mula memenuhi dewan PJA. Sekitar jam 5:15 malam Us Kamil selaku pengerusi majlis memulakan ucapan aluan, Sheikh yang berasal dari Aswan merupakan salah seorang Imam Masjid Al-Azhar juga selaku guru yang mengajar Al-Quran dan Tajwid. Sheikh juga merupakan salah seorang anak murid Sheikh Abdul Ghani iaitu salah seorang anak Sheikh Soleh Jaafari yang mengajar di Masjid Sheikh Soleh Jaafari di Kaherah. Inilah serba sedikit latar belakang yang diperkenalkan. Seterusnya, Us Kamil terus saja menjemput Sheikh bagi menyampaikan kalam-kalam mutiara buat semua yang hadir pada malam tersebut. Serba sedikit isi kandungan yang ana ingat antaranya Sheikh membicarakan berkenaan Kepentingan Ilmu dan Kenapa Kita Datang Ke Bumi Mesir ini. Antara perkara menarik yang sudi dikongsikan bersama, "seorang yang banyak ilmunya dan tinggi adabhnya adalah lebih baik daripada mereka yang banyak ilmu tapi buruk/rendah adabnya (akhlak)" kalau pepatah melayu ada sebut "semakin berisi semakin tunduk". Inilah salah satu sifat dan sikap yang perlu ada bagi seorang penuntut ilmu. Nah! hari ini kita lihat sendiri, betapa ramai dikalangan "ustaz-ustaz dan ustzah-ustazah" mampu mengupas kalam-kalam ulama' daripada kitab-kitab namun, amat malam sekali mereka bankrup dalam soal adab mereka. Adab mereka dengan Tuhan mereka, adab mereka dengan Nabi mereka dan adab mereka dengan makhluk-makhluk Allah yang lain. Jesteru, kita yang ada sedikit pengetahuan agama ini tidaklah hanya mengatakan "saya tidak ada ilmu" sehingga satu kerja dakwah pon tidak dijalankan. Maka, katakanlah "hanya ini ilmu yang Allah kurniakan, dengan amanah ilmu ini saya cuba sampaikan kepada semua". Apabila kita meneliti kalam-kalam ulama' mereka tidak mengatakan "saya telah membaca kesemua kitab" namun apa yang terbit dari kalam mereka adalah "apa yang telah saya dan terjumpa dari beberapa kitab ini dan itu.." inilah sikap yang ada pada ulama'-ulama' kita. Moga-moga Allah menjadikan kita daripada kalangan mereka yang diberikan ilmu dan dapat beramal dengan ilmu yang sedikit ini secara konsisten (istiqamah).

Niat juga merupakan isi kandung dalam ucapan Sheikh, soalan diajukan, "Kenapa antum (pelajar azhari) datang ke sini (Mesir)? jawapan "Untuk menuntut ilmu". Jawab sheikh, tidak salah untuk kita taadud (berbilang-bilang niat) sebagai contoh, kita datang untuk menuntut ilmu, untuk belajar, untuk dapat redho Ilahi dan lain-lain. Namun niat harus dibina dengan baik. Soal niat ini juga menjadi perkara utama dalam masalah untuk kita melakukan sesuatu ibadah. Niat yang ikhlas akan membentu ibadah yang sempurna dan baik. Inilah antara kalam-kalam yang sempat diingat oleh akal ana yang lemah ini. Moga-moga Allah memberikan kekuatan dalam kita nak menempuh liku-liku kehidupan sementara ini.

Sekitar jam 6 malam, majlis selesai dengan bacaan burdah sekali lagi oleh Al-Fadhil Us Malik. Setelah itu kami sama-sama solat isyak secara berjemaah. Sebelum pulang sekitar jam 7 malam Sheikh dijamu dengan Nasi Hadaral Maut di Markaz II. Saya amat terharu dengan majlis yang dianjurkan UPEP ini. Moga-moga majlis ini dapat diteruskan untuk masa-masa akan datang. Amin...

Inilah dua program yang berlangsung dalam masa satu hari yang sempat ana hadir. Namun ianya amat berbeza sekali. Berada dengan "tokoh politik" dan "tokoh ilmuan" adalah jauh berbeza sekali. Namun keduanya tidak harus dicerai-ceraikan apatah lagi ditolak terus.

Kekadang kita merasakan kita telah sempurna,
Namun Allah masih memberi ujian bagi menunjukkan kita lemah,
Apakan daya kita hanya selaku makhluk tuhan yang hina,
Namun nilaian taqwa menjadi ukuran bagi penentu di yuamil Qiyamah.

Sunday, November 15, 2009

Selamat Datang Ke bumi Mansurah

Ahlan wasahlan diucapkan kepada mahasiswa/wi baru baik dari kalangan mahasiswi qiraat, mahasiswa/wi pengajian Islam dan perubatan di atas kedatangan kalian ke bumi Mansurah ini. Jumlah seramai 62 orang di bawah pengurusan Unit Sambutan Mahasiswa/wi Baru (USMB) ini telah bertandang sejak awal bulan oktober lagi.

Ahlijawatankuasa USMB telah bertungkus lumus sejak awal september lagi bagi melancarkan segala gerak kerja yang dilakukan. Syabas dan tahniah kepada semua pelaksana USMB di atas bantuan dan pertolongan dalam mengurus dan mengendalikan urusan ini dengan sebaiknya. Moga-moga segala pengorbanan masa, wang junaih, buah fikiran dan keringat kalian dapat dibalasi dengan nilai dan ganjaran pahala daripada Allah subahanahuwataala. InsyaAllah.

Pada tahun ini, kedatangan adik-adik baru disambut dengan penuh meriah, paluan kompang dipalu bagi menunjukkan rasa girang dan sukanya kami di sini dengan kedatangan kalian. Semangat baru seolah-olah terpancar dari wajah-wajah kalian memberi sedikit semangat buat kami juga dalam meneruskan pengajian dan pembelajaran di bumi Mansurah ini.

Mansurah pada tahun ini agak mudah dalam menempatkan mahasiswa/wi baru, ini disebabkan jumlah rumah yang semakin berkurang. Beberapa faktor utama yang menyebabkan jumlah ahli di Mansurah ini berkurang antaranya, kepulangan mahasiswa/wi tahun akhir yang sudah tamat pengajian, ketiadaan pelajar-pelajar muadalah ke bumi Mesir, dan kedatangan pelajar-pelajar baru yang agak berkurangan berbanding sesi sebelum ini. Ini adalah antara faktor-faktor yang menyebabkan berkurangnya rumah yang diduduki oleh pelajar-pelajar Malaysia di sini. Namun begitu apabila kita meilhat kepada pelajar perubatan, jumlah mereka meningkat dengan mendadak sehingga dianggarkan hampir lebih 1000 orang pelajar perubatan yang sudah berada di bumi Mansurah ini termasuk pelajar baru.

Ana mengharapkan agar kedatangan mahasiswa/wi baru ini dapat memberi nafas baru buat DPMM bagi meneruskan organisasi Islam ini agar terus utuh dan kukuh khususnya di bumi Mansurah ini. Hari ini kalian melangkah atas nama 'pelajar baru', namun masa akan datang istilah ini akan berubah kepada 'abg/kakak lama'. Ini adalah pusingan yang berlaku di sini. Apapun seawal kedatangan kalian, rancanglah dengan baik apa yang perlu dilakukan untuk kebaikan diri, sahabat-sahabat yang lain serta masyarakat disekeliling. Kekadang kita hanya tahu bagaimana untuk mendidik diri kita sahaja sedang kita lupa sahabat-sahabat kita masih lagi tergapai-gapai dalam arus kehidupan mereka. Masa inilah kita cuba tanamkan sikap bahu membahu antara satu sama lain bagi membantu saudara seakidah dengan kita.

Dari Malaysia datang ke mari,
Datang dengan niat yang suci,
Penuhkan jiwa dengan berbudi,
Agar kelak kita dihormati.


Salam ukhuwah penuh barakah moga ia bertaut selamanya.